BSIP Kalbar Hadiri Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura di Kab. Sambas
Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang potensial dan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah hingga nasional serta meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Rabu (9/8), Kepala Balai, Anjar Suprapto, S.T.P., M.P., menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura yang diselenggarakan di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas.
Kegiatan ini merupakan kerjasama Komisi IV DPR RI dengan Ditjen Hortikultura Kementan RI. Turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Kalbar (Daniel Johan, SE., MM.), Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura (Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si), Anggota DPRD Sambas, Ketua Perhiptani Kalbar, serta penyuluh lapangan. Peserta bimtek merupakan petani dan pelaku usaha dibidang hortikultura yang sebagian besar berusahatani jeruk.
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertanian menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan positif dimasa pandemi Covid-19, ini artinya sektor pertanian menjadi penyelamat perekonomian nasional, "El Nino yang diperkirakan puncaknya pada bulan Agustus ini tengah menjadi perhatian kita, kita upayakan mitigasi dampak El Nino salah satunya melalui percepatan tanam dan program tanam 1000 ha," tambah beliau.
Dalam hal ini, juga disampaikan bantuan berupa pupuk organik dan herbisida, "bantuan ini untuk membantu petani ditengah harga pupuk kimia yang mahal, kemudian antisipasi el nino berkepanjangan, Maka dengan herbisida ini, saya harap agar petani tidak melakukan pembakaran lahan," tutur Bapak Daniel Johan.
Seperti diketahui, Kecamatan Tebas di Kabupaten Sambas dikenal dengan Kota Jeruk dimana Jeruk Sambas yang kerap dikenal sebagai "Jeruk Siam Pontianak" menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan lokal yang dikembangkan oleh petani.
Melalui pertemuan hari ini, diharapkan petani semakin bersemangat khususnya dalam membangkitkan kembali "Kejayaan Jeruk Sambas" sebagai komoditas hortikultura unggulan lokal.